Jumat, 11 September 2009

gempa 27 mei 2006


indonesia merupakan salah satu kepulauan terbesardi dunia dengan luas wilayah 5.176.800KM.yangterdiri dari lima pulau besar dan berpuluh puluh pulau kecil
dan mempunyai dua samodra yaitu samodra hindia dan samodra pasifik.
indonesia juga daerah prtemuan lempeng bumi yaitu circure mediterania dancircum pasifik dimana dari dua buah pertamuan lempeng terdapat palung sebagai penyeimbang bumi tidak mengherankan jika indonesia merupakan daerah yang rawan terhadap berbagai ancaman.
tatkala saat itu pada tanggal 27 mei 2006 yogyakarta dan jateng diguncang gempa dengan kekuatan skala 6 Richter dalam waktu lebih kurang 1 menit berhasil menghancurkan daerah tempat kami tinggal.sedih rasanya pada saat itu karena rumah tempat kami tinggal runtuh rata dengan tanah kondisi sangat menyakikan raanya tak kuat melihat semua ini hanya terima atas keadaan yang telah terjadi karena kami juga tak mengerti apa penyebab gempa dan bagaimna harus menanganinya .perkiraan kami telah terjadi sesuatu terhadap gunung merapi karena telah dari kemaren status gunung merapi dibahas di televisi.memang kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa didaerah kami hanya beberapa saja yang mengalami patah tulang dan luka luka namun dari rumah yang ada didesa kami hampir 80% rusak berat .namun setelah kami dengar berita di tetangga desa kami yaitu daerah prambanan dan piyungan banyak terjadi korban bahkan ada beratus orang mati dan ada satu desa yang rata dengan tanah.
baru kami meratapi nasip yang kami alami akibat dari gempa langsung terdengar suara orang berteriak dan penuh perasaan takut ,mereka berbondong bondong pergi keutara dengan tangisan dan kata kata bahwa tzunami telah dekat betapa kagetnya kami lalu tanpa berfikir panjang berusaha menyelamatkan diri karena kami tidak mau peristiwa aceh terulang kembali pada kami masyarakat sangat bingung dengan kondisi yang kacau pada saat itu kami pun hanya menyelamatkan nyawa kami dan hanya berfikir bagaimana kami masih bisa bertahan hidup harta masih bisa dicari pada saat itu.baru setelah ada kabar dari pihak kepolisian bahwa gempa ini tidak berpotensi tzunami maka kami langsung kembali menuju desa masing masing dan ternyata di daerah bantul telah terjadi perampokan besar besaran pada saat itu ada motor hilang dan perhiasan dan lain sebagainya.
setelah kami sampai di dusun baru kami dan para bapak bapak serta pemuda membuat tenda yang mampu menampung lebih kurang 10 rumah tangga dengan terpal serta peralatan yang ada dan ibu ibu mempersiapkan makanan guna menjaga agar kondisi atau kesehatan badan tetap terjaga tentunya dengan peralatan yang seadanya pula .
malam pertama kami lalui dengan kondisi lampu mati dan suasana mendung perasaan takut dan sunyi dan di daerah yang lain suara tahlil pun berkumandang menghantarkan doa buat mereka yang menjadi korban gempa .setelah suasana sepi dan hujan mulai turun membasahi bumi malam ini kami bersama keluarga yang lain masih tidur di tenda karena gempa masih sering terjadi meskipun dengan kekuatan sudah berkurang namun perasaan masyarakat akan rasa takut dan traoma akan keadaan tadi siang masih terbayang dingatan mereka.
pada hari pertama paska gempa masyarakat sudah mulai mengunpulkan barang barang yang mana yang masih bisa digunakan dan pada sore harinya masyarakat terutama dari pihak bapak bapak mereka berkumpul dan membahas bagaimana menindak lanjuti dari atas apa yang telah terjadi ternyata mereka memusyawarahkan bagaimana agar pembenahan di kampung kami ini cepat teratasi maka terjadilah keputusan kalau akan dadakan kejabakti dimulai dari wilayah selatan.dan ibu ibu dikondisikan untuk menyiapkan makananya.pembersihan dan pengelompokan barang mana yang masih bisa digunakan yang tidak bisa digunaka berlangsung sangat cepat kurang lebih dua minggu sudah tidak ada rumah yang bahaya dalam artian rumah dalam kondisi yang sudah rusak dengan kayu bergelantungan sudah dibereskan dan menata di bawah.
berbeda dari tingkat keamanan setelah gempa banyak sekali pencurian dan orang yang mencurigakan dari pihak keamanan juga kurang semangat dalam berkerja mereka hanya datang saat perut mereka kosong dan tidur di kantor saat mereka kenyang maka karena itu masyarakat berjaga jaga sendiri untuk keamanan masing masing wilayah dusun .keadaan ekonomi masyarakat juga sudah mulai beagsur pulih ini terlihat sudah mulai beroprasinya pasar pasar tradisional sehingga kebutuhan sudah mulai mudah didapat meskipun tidak semudah sebelum gempa mamun untuk ukuran dari tingkat kerusakan yang terjadi jogja memang tergolong cepat untuk kembali .
foto dari google